Gangguan Sistem
Reproduksi Pria
1. Prostatitis
Prostatitis adalah istilah umum yang digunakan
untuk menggambarkan peradangan (-itis) prostate. Hipertropi prostat adalah pertumbuhan
yang progresif dan kelenjar prostat sebagai akibat dan proses penuaan
pembesaran prostat ini dapat mengakibatkan obstruksi saluran kemih (Thomson,
1993: 1997).Benigna prostat hipertropi adalah tumor jinak dan kelenjar prostat
bagian paling dalam (medial prostat) membesar oleh karena pembesaran ke arah
tepi-tepi menimbulkan penyempitan uretra. Pembesaran tersebut dapat menyebabkan
dorongan sampai ke arah basis vesika urinaria.
Penyebab dari Prostatitis Prostatitis
adalah infeksi dari prostate yang seringkali disebabkan oleh beberapa dari
bakteri-bakteri yang menyebabkan infeksi-infeksi kantong kemih. Ini
termasuk E. coli, Klebsiella, dan Proteus.
Penyebab secara pasti pada hipertropi prostat benigna belum jelas tetapi
ada dugaan oleh faktor penuaan atau bertambahnya usia (> 50 tahun) akan
terjadi perubahan keseimbangan testosteron karena produksi testosteron menurun
dan terjadi konveksi testosteron menjadi esterogen pada jaringan adipose di
perifer.
Tanda/Gejala-Gejala Dari Prostatitis
· Kesulitan-kesulitan
dengan ejakulasi.
· Disfungsi
ereksi.
· Biasanya
ada urgensi.
· Frekwensi
dari membuang air kecil.
· Dysuria
(kencing yang menyakitkan atau sulit).
· Demam.
2. Epididimitis
Epididimitis
adalah suatu kondisi medis yang dalam hal ini terdapat peradangan pada
epididimis (suatu struktur melengkung di bagian belakang testis tempat
penyimpanan sperma yang sudah dewasa.
Penyebab dari Epididimitis Penyebab paling umum epididimitis adalah
infeksi. Pada pria yang aktif secara seksual (sering berganti-ganti pasangan
seksual), Chlamydia trachomatis adalah mikroba penyebab yang paling sering,
diikuti oleh E. coli dan Neisseria gonorrhoeae.
Tanda dan gejala dari Epididymitis
· Epididimitis
biasanya menimbulkan rasa sakit yang menyerang secara bertahap seperti nyeri
pada testis atau epididimis.
· Testis
mungkin menjadi hangat dan / atau merah.
· Darah
di dalam air mani (hemospermia)
· Demam
· Ejakulasi
yang menyakitkan
· Nyeri
pada testis
· Nyeri
saat buang air kecil (disuria)
· Sebuah
benjolan atau gumpalan di testis
3. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah kondisi pada pria dimana
testis tidak dapat memproduksi hormon testosteron yang memadai. Hipogonadisme
bisa dialami sejak janin berkembang di perut, sebelum masa puber, atau saat
dewasa. Hipogonadisme
dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipogonadisme primer dan hipogonadisme
sekunder. Pada hipogonadisme primer testis mengalami kelainan, kadar testoteron
rendah disertai meningkatnya hormon gonadotropik. Kondisi ini disebut dengan
hipogonadotropik-hipogonadisme. Sementara pada
hipogonadisme sekunder, kelenjar hipofisis di otak yang mengalami gangguan.
Pada kasus ini kadar hormon testosteron dan hormon gonadotropik berada pada tingkat
yang rendah. Kondisi ini disebut hipogonadisme-hipogonadotropik.
Penyebab Hipogonadisme
· Infeksi
pada testis
· Trauma
pada testis akibat dikebiri atau kecelakaan
· Sindrom
Klinefelter
· Pengobatan
kanker
· Radang
buah zakar
· Hemokromatosis
· Sindrom
Kallman
· HIV/AIDS
· Penuaan
· Obesitas
· Tumor
Tanda dan gejala dari Hipogonadisme
Hipogonadisme yang terjadi selama perkembangan
janin
· Pada
pria alat kelaminnya berbentuk kurang sempurna.
· Alat
kelamin tidak jelas antara wanita atau pria.
Hipogonadisme yang terjadi saat puber
· Suara
kurang mendalam
· Massa
otot menurun
· Pertumbuhan
penis dan testikel terganggu
Hipogonadisme yang terjadi saat dewasa
· Mandul
· Disfungsi
ereksi
· Kelelahan
· Penurunan
gairah seksual
4. Impotensi
Impotensi adalah suatu gangguan seksual yang
ditandai dengan gejala ketidakmampuan penderita dalam mempertahankan tingkat
ereksi penis untuk berlangsungnya hubungan sex suami istri. Pria impotensi
tidak dapat mempertahankan penis dari awal kegiatan hubungan seks suami istri
sampai selesai. Tingkat impotensi sangat bervariasi mulai dari ringan
sampai berat, dikalangan medis lebih dikenal dengan Disfungsi Ereksi (DE),
sedangkan impotensi adalah tingkat gangguan yang sangat berat, artinya hampir
tak mempunyai kemampuan sama sekali untuk ereksi.
Penyebab Impotensi
Impotensi dilihat dari penyebabnya dapat
dikategorikan dalam beberapa kategori berikut :
Impotensi Organik.
Impotensi
organik disebut juga impotensi esensial adalah suatu kondisi dimana penis
penderita tidak pernah memiliki kemampuan berereksi.
· Impotensi
Fungsional.
Impotensi
fungsional disebabkan karena faktor-faktor patologis atau penyakit seperti:
komplikasi suatu penyakit (diabetes), pemakaian obat-obatan yang salah,
pemakaian alkohol yang berlebihan atau juga sebagai akibat kegiatan merokok
yang sangat kronis.
· Impotensi
Psikis.
Merupakan
jenis impotensi yang paling sering ditemukan, penyebabnya adalah hal yang bersifat
kejiwaan seperti: gangguan emosional, stress, perasaan jengkel pada pasangan,
rendah diri, merasa disepelekan, bosan dengan rutinitas, perasaan takut,
was-was, dan lain-lain.
Tanda dan Gejala dari Impotensi
Impotensi
merupakan penyakit yang sangat personal dan hanya bisa dirasakan oleh penderita
bersama pasangannya saat melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu,
gejala-gejala akan terjadinya impotensi pun biasanya tidak diketahui. Kecuali,
yang bersangkutan memeriksakan diri ke dokter. Dari anamnesis (wawancara
terstruktur) dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter akan dapat diketahui
adanya tanda dan gejala impotensi.
Gangguan Sistem
Reproduksi Wanita
1. Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal
tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan
mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar
limfe panggul. Kanker servik
adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada servik uterus, suatu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim
yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono,
1999). Kanker
serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker leher rahim adalah tumor ganas
yang tumbuh di dalam leher rahim /serviks yang merupakan bagian terendah dari
rahim yang menempel pada puncak vagina. Pada penderita kanker serviks terdapat
sekelompok jaringan yang tumbuh secara terus- menerus yang tidak terbatas,
tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh, sehingga jaringan
disekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik (Sarwono, 1996).
Penyebab Kanker serviks
Penyebab
utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang dapat menyebabkan
kanker.
Tanda/gejala dari Kanker Serviks.
· Pendarahan
setelah senggama/berhubungan
· Pendarahan
spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
· Timbulnya
keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
· Nyeri
panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
· Nyeri
ketika berhubungan seksual.
2. Vaginitis
Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai
bakteri, parasit atau jamur (Manuaba,2001) Vaginitis adalah infeksi yang
terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada vagina atau melalui perineum
(Wikniosastro 1999)
Penyebab dari
Vaginitis
· Jamur
Umumnya disebabkan oleh jamur candida
albicans yang menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan
keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan dengan bau yang khas.
· Bakteri
Biasanya
diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial
vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan
beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan,
gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya.
· Virus
Keputihan
yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids, condyloma,
herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim. Keputihan virus
herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di
sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan
condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau
yang sering menyerang ibu hamil
· 4.
Parasit
Keputihan
akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang menular dari
kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau kental
dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat iritasi.
Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-menukar peralatan mandi,
pinjam-meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain
sebagainya.
Tanda dan Gejala :
· Pruritus
vulvae
· Nyeri
vagina yang hebat
· Disuria
eksterna dan interna
· Rash
pada vulva
· Eritematosa
· Sekret
khas seperti keju lembut.
· Secret
banyak dan bau busuk
· Edema
vulva
· Vagina
berbau busuk dan amis
· Perdarahan
pervaginam
· Dispareunia
3. Bartolinitis
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar
bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat
kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat
bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring
pembengkakan pada kelamin yang memerah.
Penyebab Bartolinitas
· Virus
: kondiloma akuminata dan herpes simpleks.
· Jamur
: kandida albikan.
· Protozoa
: amobiasis dan trikomoniasis.
· Bakteri
: neiseria gonore.
Tanda/Gejala Bartolitis
· Pada
vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri
tekan.
· Kelenjar
bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau duduk,juga
dapat disertai demam
· Kebanyakkan
wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa sakit saat
berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di
sekitar alat kelamin.
· Terdapat
abses pada daerah kelamin
· Pada
pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan darah.
4. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil
maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor
ovarium yang dijumpai yang paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau
kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak
janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam
panggul (Winkjosastro, et. all, 1999). Kista ovarium secara fungsional adalah kista
yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi (
Lowdermilk, dkk. 2005 : 273 ).Kista ovarium merupakan perbesaran
sederhana ovarium normal, folikel de graf atau korpus luteum atau kista ovarium
dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium ( Smelzer and Bare.
2002 : 1556 ).
Panyebab Kista Ovarium
Gaya hidup tidak sehat.
· Konsumsi
makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
· Zat
tambahan pada makanan
· Kurang
olah raga
· Terpapar
denga polusi dan agen infeksius
· Sering
stress
Faktor genetik
Dalam
tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang disebut
protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang
bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena
radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu
kanker.
Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista
ovarium antara lain :
· menstruasi
yang tidak teratur, disertai nyeri.
· perasaan
penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
· nyeri
saat bersenggama.
· perdarahan.
Pada
stadium awal gejalanya dapat berupa:
· Gangguan
haid
· Jika
sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
· Dapat
terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan
dan sakit diperut.
· Nyeri
saat bersenggama.
Pada
stadium lanjut :
· Asites
· Penyebaran
ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga perut (usus dan hati)
· Perut
membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
· Gangguan
buang air besar dan kecil.
· Sesak
nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.
No comments:
Write komentar