Listrik Statis dan Dinamis
Listrik
statis adalah fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.
Dalam pembahasan mengenai listrik statis ini tidak membahas mengenai aliran muatan listrik. NAmun yang menjadi pokok bahasan adalah interaksi antar muatan dan fenomena-fenomena yang disebabkan oleh adanya muatan listrik tersebut. |
Pengertian listrik statis dan
dinamis
Listrik statis merupakan energi
yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa negatif atau
positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom
yang terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai
muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika
dua zat seperti balon dan tangan kamu saling digosokkan, elektron ditarik dari
material yang mempunyai daya tarik yang lemah (tangan) dan menempel pada
material yang mempunyai daya tarik yang kuat (balon). Hal ini menyebabkan kedua
material menjadi bermuatan listrik. Material yang kehilangan elektron menjadi
bermuatan positif dan material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif.
Balon dan tangan merupakan listrik netral (jumlah muatan positif dan negatifnya
sebanding) sebelum digosok. Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama.
Setelah digosok, balon mempunyai muatan negatif berlebih dan tangan mempunyai
muatan positif yang berlebih. Muatan listrik yang tidak sejenis saling tarik
menarik, sehingga muatan negatif balon ditarik ke muatan positif tangan karena
perbedaan muatannya. Perhatikan dalam gambar bahwa tidak ada perubahan jumlah
muatan total gabungan. Penggosokan menyebabkan elektron-elektron yang ada
bergerak dari satu obyek ke obyek yang lain.
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur
kuat arus pada listrik dinamis adalahmuatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik
adalah coulumb dan satuan waktu adalahdetik. kuat
arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuata arus yang
masuk sama dengan kuat arus yang keluar. sedangkan pada rangkaian seri kuat
arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada
hambatan. pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi
pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. semua itu
telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi “jumlah kuat arus listrik
yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar”. berdasarkan
hukum ohm dapat disimpulkan cara
mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu
sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere(A) serta hambatan adalah ohm.
LISTRIK STATIS: listrik yang
tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas.listrik statis
mempelajari tentang sifat2 muatan listrik.. LISTRIK DINAMIS:
listrik yg mengalir..sumber arus listrik yang dapat menghasilkan beda
potensial yg dpt menyebabkan listrik dpat mengalir.. DAN perbedaan dari
listrikSTATIS dan DINAMIS adalah perpindahan elektronsecra k0ntinyu pada
listrik dinamis terjadi pada listrik mstatis.hal ni
terjadi karna elektron2 pada k0ndukt0r sangat mudah berpindah .sedangkan
perpindahan pada listrik statis trjadi karna gesekan
atau gosokan..trus listrik dinamis terdiri atas arus searah dan bolak
balik. . Sementara pada listrik statis sulit mengukur tegangan,hambatan
dan daya listrik. . nah itu perbedaannya. .tl0ng bintangnya yah makasi
·
8 bulan lalu
istrik
Statis & Listrik Dinamis
·
1. Listrik Statis
Listrik statis adalah fenomena
kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.
Dalam pembahasan mengenai listrik statis ini tidak membahas mengenai aliran muatan listrik.
Namun yang menjadi pokok bahasan adalah interaksi antar muatan dan fenomena-fenomena yang disebabkan oleh adanya muatan listrik tersebut.
Dalam pembahasan mengenai listrik statis ini tidak membahas mengenai aliran muatan listrik.
Namun yang menjadi pokok bahasan adalah interaksi antar muatan dan fenomena-fenomena yang disebabkan oleh adanya muatan listrik tersebut.
Atau pengertian lainnya adalah
listrik yang diam untuk sementara pada suatu benda. Salah satu contoh untuk
menghasilkan listrik statis dalam kehidupan kita sehari-hari ialah dengan menggosokkan
penggaris plastik dengan kain wool, kaca dengan kain sutra, mika dengan kain
wol atau mika dengan kain sutra.
Listrik statis merupakan energi
yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa negatif atau
positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom
yang terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai
muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika
dua zat seperti balon dan tangan kamu saling digosokkan, elektron ditarik dari
material yang mempunyai daya tarik yang lemah (tangan) dan menempel pada
material yang mempunyai daya tarik yang kuat (balon). Hal ini menyebabkan kedua
material menjadi bermuatan listrik. Material yang kehilangan elektron menjadi
bermuatan positif dan material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif.
Balon dan tangan merupakan listrik netral (jumlah muatan positif dan negatifnya
sebanding) sebelum digosok. Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama.
Setelah digosok, balon mempunyai muatan negatif berlebih dan tangan mempunyai
muatan positif yang berlebih. Muatan listrik yang tidak sejenis saling tarik
menarik, sehingga muatan negatif balon ditarik ke muatan positif tangan karena
perbedaan muatannya. Perhatikan dalam gambar bahwa tidak ada perubahan jumlah
muatan total gabungan. Penggosokan menyebabkan elektron-elektron yang ada
bergerak dari satu obyek ke obyek yang lain.
·
2. Listrik Dinamis
Listrik dinamis adalah listrik
yang mengalir atau listrik yang dapat bergerak.Pengertian lainnya Listrik itu
ialah suatu gejala listrik yang diakibatkan oleh muatan listrik yang
serta-merta bergerak atau mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Cara mengukur
kuat arus pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan
muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada
rangkaian bercabang sama dengan kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus
yang keluar. Sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap
ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. Pada rangkaian
seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang
tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan oleh
hukum Kirchoff yang berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang keluar”. Berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan
cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya
selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki
satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.
No comments:
Write komentar