contoh cerita anekdot lengkap dengan stukturnya

 

Abu Nawas Membeli Baju
1.      Pada suatu ketika disiang hari, Abu Nawas sedang kesusahan. Satu-satunya baju yg dimiliki Abu Nawas robek besar karena tersangkut kayu pintu rumahnya sendiri. Untuk memperbaiki baju itu pun, Abu Nawas malas karena robeknya lumayan besar. Lagipula baju itu sudah sangat jelek, dan banyak tambalan kecil di sana-sini. Sedang untuk beli baju baru, Abu Nawas tidak punya uang. Tapi Abu Nawas tidak kehilangan akal.

2.      Sorenya, Abu Nawas pergi ke toko pakaian. Dipilihnya salah satu baju yg agak mahal. Tapi dia memilih warna yg tidak disukainya serta motif yg norak. Dibawanya baju itu ke sang penjual. “Baju ini bagus bahannya tapi aku tidak suka warna dan motifnya, bisakah kau carikan aku yg lain?”kata Abu Nawas.

3.      Walaupun agak pesimis melihat tampilan Abu Nawas, si penjual tetap dgn ramah menawarkan baju lain yg lebih murah berwarna putih polos.Abu Nawas mengambil baju tsb dan pura2 menimbang-nimbang. “Hmmm… boleh juga. Baiklah, kalo begitu aku tukar saja baju ini dengan baju itu“, sambil meletakkan baju yg tidak disukainya sembari mengambil baju yg ditawarkan si penjual, “apa boleh?” Tanya Abu Nawas. Karena si penjual tidak yakin Abu Nawas akan mampu membayar baju yg mahal itu, tentu saja si penjual dgn senang hati mengijinkan.

4.      “Terima kasih, tolong dibungkuskan ya“, kata Abu Nawas tanpa menawar lagi.
Si penjual pun dgn sigap membungkus baju tsb dan menyerahkannya pada Abu Nawas. Lalu si penjual meminta uang pembayaran pada Abu Nawas.

5.      “Loh, kenapa aku harus membayar baju ini?“, Abu Nawas pura2 protes.
Tuan kan sepakat beli baju ini, ya harus bayar“, jawab si penjual, agak bingung.
Begini ya… tadi aku kan mau beli baju kuning itu, tapi aku tdk suka warnanya dan kau mengijinkan aku untuk menukarnya dengan baju putih ini“, Abu Nawas beralasan.
Iya… berarti Tuan harus bayar baju putih ini.“jawab si penjual. “Lah… baju putih ini kan sudah aku tukarkan dgn baju yg kuning tadi, kenapa harus bayar lagi?“bantah Abu Nawas. “Iya… tapi… baju yg kuning tadi juga belum Tuan bayar“, si penjual jadi agak bingung. “Loh… kenapa aku harus bayar baju kuning itu? Kan aku tidak jadi beli itu. Kenapa aku harus bayar barang yg tidak jadi aku beli?“Abu Nawas beralasan lagi. “Nah, berarti Tuan bayar baju putih ini.“kata si penjual. Lalu Abu Nawas menjawab.“Bagaimana sih? Baju putih ini kan sudah aku tukarkan dgn baju kuning tadi!“.

6.      Si penjual pun kebingungan. Dengan santai dan senyum simpul, Abu Nawas meninggalkan toko pakaian dan penjualnya sambil membawa bungkusan baju putih di tangan yg diperolehnya secara gratis.

Membedah Struktur Teks Anekdot “Abu Nawas Membeli Baju"

Abstaksi
Pada siang hari abu nawas sedang kesusahan karena bajunya robek besar dan banjunya sudah jelek.(Paragraf 1)
Orientasi
Pada sore hari Abu Nawas pergi ke toko pakaian. Kemudian dia mengambil baju yg agak mahal dan yang tidak disukainya.(Paragraf 2)
Krisis
Abu Nawas tidak mau membayar baju berwarna putih, karena dia telah menukarnya dengan baju berwarna kuning.(Patagraf 5)
Reaksi
Penjual merasa bingung.(Paragraf 6)
Koda
Dengan santai dan senyum simpul, Abu Nawas meninggalkan toko pakaian dan membawa baju yg diperolehnya secara gratis.(Paragraf 6)




No comments:
Write komentar