Jenis-jenis
Kata
Jenis-jenis Kata.
Berbicara mengenai kata, mungkin tidak akan selesai hanya dalam satu artikel
saja. Banyak sekali kata-kata yang sering kita ucapkan. Kata adalah
kumpulan bunyi ujaran yang mengandung sebuah arti yang jelas. Atau, kata adalah
susunan dari huruf-huruf abjad yang mempunyai arti tertentu. Dengan demikian,m
apabila ada kumpulan bunyi ujaran atau kumpulan beberapa huruf abjad namun
tidak mengandung arti yang jelas, maka itu tidak dinamakan kata. Menurut
jenisnya, dalam bahasa Indonesia kata dapat dibedakan menjadi sepuluh jenis,
yaitu : Kata Benda, Kata Kerja, Kata Sifat, Kata Ganti, Kata Keterangan, Kata
Bilangan, Kata Sambung, Kata Depan, Kata Sandang, Kata Seru, Kata Tanya.
1.
Kata Benda
Kata
benda adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan. Menurut
wujudnya, kata benda dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Kata benda konkrit
Kata benda konkrit ialah kata benda yang wujud bendanya nampak kelihatan dengan jelas and dapat ditangkap oleh pancaindera. Contoh : buku, kertas, rumah, dan sebagainya.
b. Kata benda abstrak
Kata benda abstrak ialah kata benda yang wujud bendanya tidak nampak kelihatan dan tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, namun keberadaannya ada. Contoh : ide, udara, ilmu, dan sebagainya.
Ciri-ciri
kata benda :
1) Kata tersebut
terbentuk dari imbuhan : ke-, pe-, ke-an, pe-an, per-an, -an dan –nya.
2) Kata-kata tersebut
dapat diperluas dengan menambahkan kata yang + kata sifat.
2.
Kata Kerja
Kata kerja adalah
kata yang menyatakan perbuatan atau laku. Kata kerja juga disebut verba. Kata
kerja dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Kata kerja
transitif adalah kata kerja yang selalu diikuti objek. Contoh: membeli,
menabrak, menangkap, dan sebagainya.
- Kata kerja
intransitif adalah kata kerja yang tidak diikuti secara langsung oleh
objek. Contoh: menyanyi, menari, berubah, dan sebagainya.
Ciri-ciri kata kerja:
1) Kata tersebut
terbentuk dari imbuhan me-, di-, ber-, ter-, me-kan, di-kan, ber-an,
memper-kan, diper-kan, dan memper-i.
memper-kan, diper-kan, dan memper-i.
2) Kata tersebut
dapat didahului kata telah, sedang, akan, hampir, dan segera.
3) Kata tersebut
dapat diperluas dengan cara menambahkan dengan + kata sifat. Contoh :
menghitung dengan teliti, lari dengan cepat, dan sebagainya.
menghitung dengan teliti, lari dengan cepat, dan sebagainya.
3.
Kata Sifat
Kata sifat adalah
kata yang menyatakan sifat atau hal keadaan dari suatu benda atau sesuatu yang
dibendakan. Kata ini disebut pula adjectiva. Menurut bentuknya, kata sifat
dibedakan menjadi :
- Kata sifat yang
terbentuk dari kata dasar. Contoh : kuat, lemah, jauh, dan
sebagainya.
- Kata sifat yang
terbentuk dari kata jadian. Contoh : terindah, mengecil, terbaru,
dan sebagainya.
- Kata sifat yang
terbentuk dari kata ulang. Contoh : kekanak-kanakan, pontang-panting,
gelap-gulita dan sebagainya.
- Kata sifat yang
terbentuk dari kata serapan. Contoh : amoral, kreatif, super,
dan sebagainya.
- Kata sifat yang
terbentuk dari frase atau kelompok kata. Contoh : murah hati,
keras kepala, kepala batu, dan sebagainya
Ciri-ciri kata sifat:
1) Kata tersebut
terbentuk dengan tambahan imbuhan ter- yang mengandung arti paling.
2) Kata tersebut
dapat diterangkan atau didahului dengan kata-kata lebih, agak, paling,
sangat, cukup.
sangat, cukup.
3) Kata tersebut
dapat diperluas dalam bentuk se + reduplikasi (pengulangan kata) + nya.
Contoh : secantik-cantiknya, setinggi-tingginya, dan sebagainya.
Contoh : secantik-cantiknya, setinggi-tingginya, dan sebagainya.
4.
Kata Ganti
Kata ganti adalah
kata yang dipergunakan untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan.
Kata ganti dibedakan menjadi :
a. Kata ganti orang
Ialah kata ganti yang
digunakan untuk menggantikan nama orang atau nama benda-benda lain. Kata ganti
orang dibagi lagi menjadi :
- Kata ganti orang
pertama tunggal, yaitu : aku, saya, hamba, dan sebagainya
- Kata ganti orang
pertama jamak, yaitu : kami, kita.
- Kata ganti orang
kedua tunggal, yaitu : kamu, dikau, kau, anda, dan sebagainya.
- Kata ganti orang
kedua jamak, yaitu : kalian
- Kata ganti orang
ketiga tunggal, yaitu : ia, dia, beliau
- Kata ganti orang
ketiga jamak, yaitu : mereka
b. Kata ganti kepunyaan
Kata ganti kepunyaan ialah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan kepemilikan. Contoh : Baju saya, sepatu kamu, sepedaku, mobilnya, dan sebagainya.
c. Kata ganti petunjuk
Kata ganti petunjuk ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjuk suatu tempat atau benda. Contoh :ini, itu, sana, dan sebagainya.
d. Kata ganti penghubung
Kata ganti penghubungialah kata ganti yang dipakai untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Kata penghubung yang biasanya dipakai yaitu : yang, tempat, waktu.
Contoh : Baju Rafi
yang berwarna merah itu mahal harganya.
Kantor Kabupaten tempat ayahku bekerja,
dikunjungi oleh gubernur.
Tadi pagi, waktu ayah pergi tergesa-gesa,
hujan lebat sekali.
e. Kata ganti tanya
Kata ganti tanya ialah kata ganti yang digunakan untuk menanyakan tentang benda, orang atau tentang suatu hal. Contoh : apa, mana, siapa.
f. Kata ganti tak tentu
Kata ganti tak tentu ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan atau menggantikan benda atau orang yang jumlahnya tak tentu. Contoh : masing-masing, seseorang, sesuatu, para, dan sebagainya.
5.
Kata Keterangan
Kata keterangan
adalah semua kata yang menerangkan atau memberikan keterangan terhadap selain
kata benda. Dengan kata lain, kata ketereangan adalah semua kata yang memberi
keterangan pada kata kerja, kata sifat, kata bilangan atau seluruh kalimat.
Kata keterangan dapat
dibedakan menjadi banyak bagian, diantaranya yaitu :
- Kata keterangan
tempat ialah semua kata yang menjelaskan suatu tempat lokasi, misalnya
: disini, disitu, di rumah, dan sebagainya.
- Kata keterangan
waktu ialah semua kata yang menjelaskan berlangsungnya sesuatu dalam waktu
yang teretntu, misalnya : sekarang, nanti, minggu depan, dan
sebagainya.
- Kata keterangan
alat ialah kata yang menjelaskan dengan apa sesuatu itu berlangsung.
Contoh :dengan tongkat, dengan pisau, dengan membabi buta, dan
sebagainya.
- Kata keterangan
syarat ialah kata yang menerangkan terjadinya suatu proses di bawah
syarat-syarat tertentu, misalnya : jikalau, seandainya, bila,
dan sebagainya.
- Kata keterangan
sebab ialah kata yang memberi keterangan mengapa sesuatu itu bisa
berlangsung, misalnya : sebab, karena, oleh karena itu, dan
sebagainya.
6. Kata Bilangan
Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah kumpulan dan urutan atau tingkatan suatu benda sesuatu yang dibendakan. Kata bilangan dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu :
- Kata bilangan
utama ialah kata bilangan yang menyatakan satuan jumlah dalam angka.
Contoh :satu, seratus, seribu, dan sebagainya.
- Kata bilangan
bertingkat ialah kata bilangan yang menunjukkan tingkatan atau susunan
jumlah sesuatu. Contoh : kesatu, kedua, keseribu, dan
sebagainya.
- Kata bilangan
tak tentu ialah kata bilangan yang menyatakan jumlah satuan sesuatu yang
tak tentu. Contoh : beberapa, sebagian, segerombolan, dan
sebagainya.
- Kata bilangan
bilangan ialah kata bilangan pelengkap yang menunjuk pada satuan objeknya,
yaitu : sehelai, secarik, sekuntung, sebutir, seonggok, sebuah,
sepiring, dan sebagainya.
Pemakaian
Kata Bantu Bilangan
Kata bantu bilangan
ini mempunyai pasangan kata tersendiri yang tidak dapat ditukar dengan kata
yang lain. Untuk lebih jelasnya, lihatlah daftar kata bantu bilangan berikut
ini.
KB Bilangan
|
Pasangan
|
KB Bilangan
|
Pasangan
|
KB Bilangan
|
Pasangan
|
KB Bilangan
|
Pasangan
|
Sebatang
|
pohon, kayu
|
Secawan
|
mangkok
|
Sekeping
|
logam
|
Serumpun
|
bambu
|
Sebilah
|
pisau, keris
|
Seekor
|
kuda, kambing
|
Sekerat
|
tebu
|
Sesayat daging
|
as
|
Seberkas
|
cahaya
|
Segagang
|
sirih
|
Sekalindan
|
benang
|
Sesisir
|
pisang
|
Sebentuk
|
cincin
|
Segenggam
|
pasir
|
Sekodi
|
jarit, sarung
|
Sesuap
|
nasi
|
Sebuah
|
mangga, jeruk
|
Segumpal
|
darah
|
Semata wayang
|
jarum
|
Setangkai
|
bunga, daun, dahan
|
Sebidang
|
tanah
|
Segulung
|
benang
|
Seorang
|
anak, manusia
|
Seteguk
|
air
|
Sebongkah
|
emas
|
Segayung
|
air
|
Sepasang
|
kekasih, pengantin
|
Setandan
|
pisang
|
Sebonggol
|
bawang
|
Segantang
|
beras
|
Sepatah
|
kata
|
Setukal
|
benang
|
Sebutir
|
telur
|
Sehelai
|
rambut, benang
|
Sepotong
|
bambu
|
Seulas
|
limau
|
Sebulir
|
padi
|
Seikat
|
sayur
|
Sepucuk
|
surat, senjata
|
Seuntai
|
kalung
|
Secangkir
|
kopi, susu, teh
|
Sejengkal
|
tanah
|
Serawan
|
gelang
|
Seutas
|
tali
|
Secarik
|
kertas
|
Sekaki
|
paung
|
Serajut
|
jala
|
as
|
as
|
Secocok
|
sate
|
Sekapur
|
sirih
|
Seruas
|
tebu
|
as
|
as
|
7.
Kata Sambung
Kata sambung adalah
kata yang berfungsi untuk menyambungkan bagian-bagian dalam kalimat atau menggabungkan
antara satu kalimat dengan kalimat yang lain bahkan satu paragraf dengan
paragraf yang lain.
Berdasarkan
jenisnya,kata sambung dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu :
- Kata sambung
menyatakan gabungan, contoh : dan, lagi, serta
- Kata sambung
menyatakan pertentangan, contoh : tetapi, akan tetapi, melainkan,
tidak hanya,dan sebagainya.
- Kata sambung
menyatakan waktu, contoh : bila, selama, sesudah, sehabis, dan
sebagainya.
- Kata sambung
menyatakan tujuan, contoh : agar, supaya, biar, dan
sebagainya
- Kata sambung
menyatakan sebab, contoh : sebab, karena, sebab itu, dan
sebagainya
- Kata sambung
menyatakan akibat, contoh : hingga, sampai, dan
sebagainya.
- Kata sambung
menyatakan syarat, contoh : jika, apabila, andaikata, dan
sebagainya
- Kata sambung
menyatakan pilihan, contoh : atau, maupun
- Kata sambung
menyatakan perbandingan, contoh : ibarat, seperti, bak, dan
sebagainya
- Kata sambung
menyatakan tingkat, contoh : semakin, kian, dan sebagainya
- Kata sambung
menyatakan penjelas, contoh : bahwa
- Kata sambung
menyatakan cara, contoh : sambil, sembari dan sebagainya
- Kata sambung
menyatakan pengantar kalimat, contoh : alkisah, konon, dan
sebagainya
8.
Kata Depan
Kata depan adalah
kata yang berfungsi merangkaikan kata/kelompok kata satu dengan kata/kelompok
kata yang lain dalam suatu kalimat sekaligus menentukan jenis hubungannya. Pada
umumnya, kata depan berfungsi merangkaikan kata benda atau kata yang dibendakan
dengan jenis kata lain. Adapun cara penulisan kata depan adalah harus
dipisahkan dengan kata yang mengikutinya.
Berdasarkan fungsinya, kata depan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
- Di, ke, dari, Ketiga
kata depan ini digunakan untuk merangkaikan kata-kata yang menyatakan
tempat atau seuatu yang dianggap tempat, contoh : di Jakarta, ke Surabaya,
dari Bandung.
- Pada, Kata depan
ini digunakan untuk menyatakan orang, nama orang atau nama binatang, nama
waktu atau kiasan. Dipergunakan kata depan pada untuk menggantikan kata
depan di atau kata depan yang lain, contoh : pada suatu hari, pada bapak,
dan sebagainya.
- Dengan, Kata
depan ini digunakan untuk menyatakan alat atau cara. Contoh : saya
berjalan dengan cepat.
- Untuk, kepada,
buat, tentang, akan, kepada, Kata depan ini digunakan
sebagai pengantar objek tak langsung. Contoh : kami berdiskusi tentang
pelajaran.
9.
Kata Sandang
Kata sandang
sebenarnya tidak mempunyai arti, tetapi hanya mempunyai fungsi, yaitu
menjadikan sebuah kata itu sebagai kata benda. Contoh : Tuhan sang Pencipta
alam.
10.
Kata Seru
Kata seru adalah kata
yang sudah jelas menyatakan suatu maksud tertentu, yaitu seruan yang terdapat
dalam kalimat perintah. Kata seru yang paling sering digunakan adalah partikel
lah. Selain partikel lah, macam-macam kalimat seru yang biasa digunakan dalam
bahasa kita adalah ah, oi, hai, wah, cis, gih, aduh, amboi, aduhai,
masya Allah, dan sebagainya. Contoh :
- Hai, datanglah
kemari!
- Pergilah ke
sekolah!
11.
Kata Tanya
Kata Tanya adalah
uraian kata tanya dimasukkan kata ganti tanya. Macam-macam kata tanya :
- Apa, Digunakan
untuk menanyakan benda, hal dan binatang. Contoh : Apa yang kau lakukan ?
- Siapa, Digunakan
untuk menanyakan orang. Contoh : Siapa nama adikmu ?
- Kapan, Digunakan
untuk menanyakan waktu. Contoh : Kapan acara itu dimulai ?
- Berapa, Digunakan
untuk menanyakan jumlah. Contoh : Berapa banyak anakmu ?
- Dimana, Digunakan
untuk menanyakan tempat. Contoh : Dimana rumah kakekmu ?
- Bagaimana, Digunakan
untuk menanyakan keadaan atau cara. Contoh : Bagaimana kabar pamanmu ?
- Mengapa, Digunakan
untuk menanyakan alasan. Contoh : Mengapa kamu tidak masuk sekolah kemarin
?
No comments:
Write komentar