Pengertian Puisi, Ciri, Jenis-Jenis,
Unsur &
Struktur Puisi|Secara Umum,
Pengertian
Puisi adalah bentuk karya
sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat
irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna. Puisi
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya.
Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang ingin disampaikan yang
mana makna sebagai bukti puisi baik jika terdapat makna yang mendalam dengan
memadatkan segala unsur bahasa. Puisi merupakan seni tertulis menggunakan
bahasa sebagai kualitas estetiknya (keindahan). Puisi dibedakan menjadi dua
yaitu puisi lama dan juga puisi baru.
Struktur Batin Puisi
- Tema/Makna (sense); media pusi adalah bahasa.
Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka pusi harus
memiliki makna ditipa kata, baris, bait, dan makna keseluruhan.
- Rasa (Feeling) yaitu sikap penyair mengenai pokok
permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat
kaitannya akan latar belakang sosial dan psikologi penyair, seperti latar
belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam
masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan.
Kedalaman pengungkapan tema dan ketetapan dalam menyikapi suatu masalah
tidak tergantung dari kemampuan penyair memili kata-kata, rima, gaya
bahasa, dan bentuk puisi saja, namun juga dari wawasan, pengetahuan, pengalaman,
dan keperibadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan
psikologisnya.
- Nada (tone) adalah sikap penyair
terdapat pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat
menyampaikan tema baik dengan nada yang menggurui, mendikte, bekerja sama
dengan pembaca dalam pemecahan masalah, menyerahkan masalah kepada
pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
- Amanat/tujuan maksud
(intention) adalah
pesan yang akan disampaikan penyair kepada pembaca yang terdapat dalam
puisi tersebut.
Puisi
Lama dan Puisi Baru
1.
Puisi Lama
Pengertian puisi lama adalah puisi yang masih
terikat oleh aturan-aturan yaitu sebagai berikut..
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata di tiap baris
- Irama
Ciri-Ciri Puisi Lama
- Tak diketahui nama
pengarangnya.
- Penyampaian dari mulut ke
mulut, sehingga merupakan sastra lisan.
- Sangat terikat akan
aturan-aturan misalnya mengenai jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata
maupun rima.
Jenis-Jenis Puisi Lama
a. Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap mempunyai kekuatan gaip.
Contoh Mantra : mantra untuk mengobati orang dari pengaruh makhluk halus
a. Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap mempunyai kekuatan gaip.
Contoh Mantra : mantra untuk mengobati orang dari pengaruh makhluk halus
Sihir lontar pinang lontar
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi
b. Pantun adalah puisi yang bercirikan
bersajak a-b-a-b, yang setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tipa baris
terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan untuk 2
baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri atas
pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
Contoh Pantun
sungguh elok emas permata
lagi elok intan baiduri
sungguh elok budi bahasa
jika dihias akhlaq terpuji
lagi elok intan baiduri
sungguh elok budi bahasa
jika dihias akhlaq terpuji
c. Seloka adalah pantun yang berkait
Contoh Seloka
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
d. Talibun adalah pantun genap yang disetiap
barusnya terdiri dari 6, 8 ataupun 10 baris
Contoh Talibun
Anak orang di padang tarap
Pergi berjalan ke kebun bunga
hendak ke pekan hari tiah senja
Di sana sirih kami kerekap
meskipun daunnya berupa
namun rasanya berlain juga
Pergi berjalan ke kebun bunga
hendak ke pekan hari tiah senja
Di sana sirih kami kerekap
meskipun daunnya berupa
namun rasanya berlain juga
e. Syair adalah puisi yang bersumber dari
Arab dengan ciri tiap bait 4 baris yang bersajak a-a-a-a dengan berisi nasihat
atau cerita.
Contoh Syair
Berfikirlah secara sehat
Berucap tentang taubat dan solawat
Berkarya dalam hidup dan manfaat
Berprasangka yang baik dan tepat
Berucap tentang taubat dan solawat
Berkarya dalam hidup dan manfaat
Berprasangka yang baik dan tepat
f. Karmina adalah pantun kilat misalnya
pantun tetapi pendek.
Contoh Karmina
Contoh Karmina
buah ranun kulitnya luka
bibir tersenyum banyak yang suka
bibir tersenyum banyak yang suka
g. Gurindam adalah puisi yang mana dari tiap
bait terdiri 2 baris, bersajak a-a-a-a dan berisi nasihat.
Contoh Gurindam.
Contoh Gurindam.
Barang siapa tiada memegang agama
(a)
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama (a)
Barang siapa mengenal yang empat (b)
Maka ia itulah orang yang ma'arifat (b)
Gendang gendut tali kecapi (c)
Kenyang perut senang hati (c)
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama (a)
Barang siapa mengenal yang empat (b)
Maka ia itulah orang yang ma'arifat (b)
Gendang gendut tali kecapi (c)
Kenyang perut senang hati (c)
2.
Puisi Baru
Pengertian Puisi Baru adalah puisi yang
tidak terikat lagi oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas ddari pada puisi
lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-Ciri Puisi Baru
Ciri-Ciri Puisi Baru
- Memiliki bentuk yang rapi,
simetris
- Persajakan akhir yang teratur
- Menggunakan pola sajak pantun
dan syair walaupun dengan pola yang lain
- Umumnya puisi empat seuntai
- Di setiap baris atasnya sebuah
gatra (kesatuan sintaksis)
- Di tiap gatranya terdiri dari
dua kata (pada umumnya) : 4-5 suku kata
Jenis-Jenis Puisi Baru - Puisi baru dikatogerikan menjadi
dua macam yaitu sebagai berikut..
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
a. Balada adalah puisi yang berisi kisah atau cerita. Puisi jenis ini terdiri atas tiga (3) bait, yang setiap delapan (8) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu skema berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren pada bait-bait berikutnya. Contohnya pada puisi karya Sapardi Damono berjudul "Balada Matinya Seorang Pemberontak".
b. Himne adalah puisi pujaan kepada Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-ciri himne adalah lagu pujian yang menghormati seorang dewa, tuhan, pahlawan, tanah air, almamater (pemandu di Dunia Sastra). Semakin berkembangnya zaman, arti himne berubah yang mana pengertian himne sekarang adalah sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap yang dihormati seperti guru, pahlawan, dewa, tuhan yang bernapaskan ketuhanan.
c. Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Arti romansa berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra (perancis "Romantique).
d. Ode adalah puisi yang berisi sanjungan untuk orang yang telah berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
e. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
a. Balada adalah puisi yang berisi kisah atau cerita. Puisi jenis ini terdiri atas tiga (3) bait, yang setiap delapan (8) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu skema berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren pada bait-bait berikutnya. Contohnya pada puisi karya Sapardi Damono berjudul "Balada Matinya Seorang Pemberontak".
b. Himne adalah puisi pujaan kepada Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-ciri himne adalah lagu pujian yang menghormati seorang dewa, tuhan, pahlawan, tanah air, almamater (pemandu di Dunia Sastra). Semakin berkembangnya zaman, arti himne berubah yang mana pengertian himne sekarang adalah sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap yang dihormati seperti guru, pahlawan, dewa, tuhan yang bernapaskan ketuhanan.
c. Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Arti romansa berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra (perancis "Romantique).
d. Ode adalah puisi yang berisi sanjungan untuk orang yang telah berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
e. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
f. Elegi adalah puisi yang berisi rata tangis atau kesedihan yang berisi sajak atau lagu dengan mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.
g. Satire adalah puisi yang berisi sindira/kritik. Istilah berisi bahasa latin Sature yang berarti sindiran; kejaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puasa hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim, dsb).
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya
a. Distikon adalah puisi yang mana di tiap baitnya terdiri dari dua baris (puisi dua seuntai).
b. Terzina adalah puisi yang mana di tiap baitnya terdiri dari tiga baris (puisi tiga seuntai).
c. Kuatrain adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari empat baris (puisi empat seuntai).
d. Kuint adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari lima baris (puisi lima seuntai).
e. Sektet adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari enam baris (puisi enam seuntai).
f. Septime adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari tujuh baris (tujuh seuntai).
g. Oktaf adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
h. Soneta adalah puisi yang terdiri dari empat belas baris yang terbagi dalam dua, dimana dua bait pertama masing-masing empat baris dan pada dua bait kedua masing-masing tiga baris. Kata soneta berasal dari bahasa Italia yaitu Sonneto. Kata sono berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Puisi soneta diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi yang diambil dari negeri Belanda, sehingga mengapa kedua nama tersebut sebagai"Pelopor/Bapak Soneta Indonesia". Bentuk soneta Indonesia tak lagi patuh pada syarat-syarat soneta yang ada di italia atau Inggris namun soneta Indonesia memiliki kebebasan baik dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barinya (empat belas baris).
Pengertian Puisi Menurut Para
Ahli
- Herman Waluyo: Pengertian puisi menurut herman
waluyo adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia.
- Sumardi: Pengertian puisi menurut
sumardi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat,
dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias
(imajinatif).
- Thomas Carlye: Pengertian puisi menurut thomas
carley adalahungkapan pikiran yang bersifat musikal.
- James Reevas: Pengertian puisi menurut James
Reevas bahwa arti puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya
pikat.
- Pradopo: Pengertian puisi adalah rekaman
dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang
paling berkesan.
- Herbert Spencer: Pengertian puisi adalah bentuk
pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan
keindahan.
Unsur-Unsur Puisi
Unsur-unsur puisi terdiri dari
struktur fisik dan struktur batin puisi antara lain sebagai berikut...
Struktur Fisik Puisi
- Perwajahan Puisi (Tipografi), adalah bentuk puisi seperti
halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan
barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal tersebut menentukan pemaknaan
terhadap puisi.
- Diksi ialah pemilihat kata-kata yang
dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya
sastra yang sedikit kata-katanya dapat mengungkapkan banyak, hal maka
kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam
puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
- Imaji, yaitu kata atau susunan kata
yang mengungkapkan pengalaman indrawi, misalnya penglihatan, pendengaran,
dan perasaan. Imaji terbagi atas tiga yakni imaji suara (auditif), imaji
penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji
mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan apa
yang dialami penyair.
- Kata Konkret, adalah kata yang memungkinkan
memunculkan imaji karena dapat ditangkap indera yang mana kata ini
berhubungan dengan kiasan atau lambang. Seperti kata konkret
"salju" dimana melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup,
dll, sedangkan kata kongkret "rawa-rawa" melambangkan tempat
kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan dll.
- Gaya Bahasa, adalah penggunaan bahasa dengan
menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu
dengan bahasa figuratif yang menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya
memancarkan banyak makna atau kaya makna. Gaya bahasa disebut dengan
majas. Macam-macam majas yaitu metafora, simile, personifikasi, litotes,
ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis,
alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte,
hingga paradoks
- Rima/Irama ialah persamaan bunyi puisi
dibaik awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup yakni: Onomatope
(tiruan terhadap bunyi seperti /ng/ yang memberikan efek magis puisi
staudji C. B); Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan
akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh,
repetisi bunyi (kata), dan sebagainya; Pengulangan kata/ungkapan ritma
merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat
menonjol dalam pembacaan puisi.
No comments:
Write komentar