KATA PENGATAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
Rahmatserta Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul wawasan seni mengenai Nilai Estetis dan Dorongan berkarya
seni rupa dan periode seni untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Seni Rupa.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena pengalaman
yang kami miliki masih kurang, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi dari makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.
Harapan kami semoga
makalah ini dapat di manfaatkan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembacanya. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
terhadap semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata
pengantar........................................................................................................ 2
Daftar
isi................................................................................................................ 3
.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan
Masalah.................................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Antara Manusia Dengan Kebudayaan Terhadap Seni................................5
2.2 Pengertian
Seni.....................................................................................................5
2.3 Konsep Keindahan
Seni......................................................... ……........................5
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan............................................................................................................7
Daftar Pustaka..............................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku
kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur
kehidupan manusia yang sesuai dengannya. Manusia hidup karena adanya
kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala
manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian
manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam
kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan,
setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan,
Pada dasarnya setiap insan memiliki rasa keindahan dan rasa seni yang dapat
dipupuk dan dikembangkan sejak dini. Dengan demikian, semakin bertambah usia
seseorang, maka akan semakin meningkat pula kepekaan rasa keindahannya. Secara
alami dan tanpa disadari, manusia dikelilingi oleh aktifitas
berkesenian dalam kehidupannya sehari-hari. Wawasan seni yang berbeda akan
menentukan sikap dan pandangan yang berbeda pula dalam menghadapi kesenian
secara umum dan pendidikan kesenian pada khususnya. Wawasan seni secara umum
adalah sikap, pendekatan, pemahaman serta penghayatan seseorang terhadap
kesenian dan karya seni. Wawasan seni diperlukan untuk dijadikan dasar atau
tolok ukur dalam membicarakan kesenian, karena wawasan tersebut juga merupakan
pemahaman dan penghayatan kita dalam menilai suatu karya seni.
Menurut para pengamat seni atau orang yang berkecimpung dalam bidang seni,
kesenian adalah suatu ekspresi dari gejolak jiwa seorang manusia yang
didasarkan atas nilai-nilai etis dan estetis, yang tertuang dalam berbagai
bentuk karya seni; musik, tari, seni rupa, teater dan sastra. Segala
perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah sehingga
dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. keindahan merupakan cara untuk
memberitahu seseorang untuk mengenali apa keindahan itu. Sedangkan teori
keindahan yaitu menjelaskan mengapa alesannya dan bagaimana keindahan
itu. Dalam sejarah estetika terdapat 2 kelompok teori yang terkenal,
yaitu teori obyektif dan teori subyektif tentang keindahan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan antara manusia dengan kebudayaan terhadap seni ?
2. Apakah pengertian seni ?
3. Bagaimana konsep keindahan seni ?
1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan antara manusia dengan kebudayaan terhadap seni.
2. Untuk mengetahui pengertian seni.
3. Untuk mengetahui konsep keindahan seni
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN
KEBUDAYAAN TERHADAP SENI
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta),“mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan( politik ).
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta),“mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan( politik ).
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna,
melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang
dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. menanamkan akal dan
pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing –
masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar
mampu tetap hidup di bumi ini.Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat
menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini
untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia
lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama
lain, berinteraksi dan saling berbagi.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang
berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan
itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan
juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa
merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Unsur-unsur Kebudayaan :
1.bahasa
2. sistem
pengetahuan
3. organisasi sosial
4. sistem peralatan
hidup dan tekhnologi
5. sistem mata
pencarian hidup
6. kesenian
7. sistem
religi
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Hubungan manusia dengan budaya sangatlah erat karena dari kata manusia yang artinya ciptaan Tuhan yang berakal budi yang sangatlah istimewa dari ciptaan Tuhan yang lainnya. Sedangkan Budaya itu sendiri adalah ciptaan manusia yang berasal dari tingkah laku serta lingkungan pada kehidupan manusia itu sendiri sehingga terciptalah kata kebudayaan yang artinya budaya yang diciptakan oleh akal budi manusia, oleh sebab itu budaya dan manusia tidak bisa dipisahkan.
Tiap manusia pun bisa tanpa disadari bisa membuat budaya dirinya sendiri, melalui akal budi mereka sendiri mereka bisa mempengaruhi orang lain disekitarnya, sehingga dengan seiring waktu berjalan, orang-orang disekitar dia akan memiliki tingkah laku, sifat dan kebudayaan yang hampir sama. Budaya manusia itu sendiri berbeda-beda yang disebabkan oleh banyak faktor seperti daerah, turun-temurun, tingkat sosial, lingkungan, kemajuan IPTEK dan lain sebagainya. Hal ini menimbulkan banyaknya tarian, lagu, kebiasaan dan tatanan kehidupan lainnya di setiap daerah yang berbeda, apalagi seperti di Indonesia yang memiliki banyak sekali daerah dan bermacam-macam suku.
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Hubungan manusia dengan budaya sangatlah erat karena dari kata manusia yang artinya ciptaan Tuhan yang berakal budi yang sangatlah istimewa dari ciptaan Tuhan yang lainnya. Sedangkan Budaya itu sendiri adalah ciptaan manusia yang berasal dari tingkah laku serta lingkungan pada kehidupan manusia itu sendiri sehingga terciptalah kata kebudayaan yang artinya budaya yang diciptakan oleh akal budi manusia, oleh sebab itu budaya dan manusia tidak bisa dipisahkan.
Tiap manusia pun bisa tanpa disadari bisa membuat budaya dirinya sendiri, melalui akal budi mereka sendiri mereka bisa mempengaruhi orang lain disekitarnya, sehingga dengan seiring waktu berjalan, orang-orang disekitar dia akan memiliki tingkah laku, sifat dan kebudayaan yang hampir sama. Budaya manusia itu sendiri berbeda-beda yang disebabkan oleh banyak faktor seperti daerah, turun-temurun, tingkat sosial, lingkungan, kemajuan IPTEK dan lain sebagainya. Hal ini menimbulkan banyaknya tarian, lagu, kebiasaan dan tatanan kehidupan lainnya di setiap daerah yang berbeda, apalagi seperti di Indonesia yang memiliki banyak sekali daerah dan bermacam-macam suku.
Manusia menciptakan kebudayaan,
dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar
sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. .
Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal
muncul manusia atau kebudayaan.
2.2 PENGERTIAN SENI
Kata seni berasal dari bahasa sansekerta
sani yang memiliki makna pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Sedangkan
pengertian seni secara garis besar adalah sesuatu yang dibuat dan diciptakan
oleh manusia yang mempunyai unsur keindahan dan estetika.Seni pada dasarnya
sulit untuk dinilai dan dijelaskan secara detail, tergantung pemahaman
tiap-tiap manusia.Setiap kali kita mendengar kata seni pasti anda akan
membayangkan suatu hasil karya manusia yang mempunyai unsur keindahan seperti
lagu, lukisan, patung, ukiran dan hal-hal lain yang menurut anda mempunyai
unsur keindahan.
Sesuatu hal yang diciptakan oleh manusia
yang mempunyai unsur keindahan merupakan definisi dari seni secara luas.
Sedangkan menurut para ahli pengertian seni ada beberapa macam tetapi secar
makna dapat diambil satu kesimlan yang memiliki makna relevan.
Fungsi dari seni sendiri ada beberapa
macam yaitu :
1. sebagai cara untuk kesenangan dan hiburan.
2. bagi beberapa orang seni dapat dibuat untuk pernyataan jati diri.
3. sebagai sarana untuk pendidikan.
4. sebagai arana untuk terapi kesehatan dan terapi lainnya.
Seni berdasarkan media yang digunakan,
dibagi menjadi 3 yaitu:
Seni yang bisa dinikmati lewat media pendengaran atau disebut juga dengan audio art, seperti seni suara, seni musik, puisi, dan pantun.Seni yang bisa dinikmati lewat media penglihatan atau disebut juga dengan visual art, seperti poster, lukisan, seni gerak beladiri, seni teater, seni tari, seni bangunan, dan lain sebagainya.Seni yang bisa dinikmati lewat penglihatan dan pendengaranatau disebut juga dengan audio visual art, seperti pagelaran wayang, film, dan pertuntukkan musik.
Seni yang bisa dinikmati lewat media pendengaran atau disebut juga dengan audio art, seperti seni suara, seni musik, puisi, dan pantun.Seni yang bisa dinikmati lewat media penglihatan atau disebut juga dengan visual art, seperti poster, lukisan, seni gerak beladiri, seni teater, seni tari, seni bangunan, dan lain sebagainya.Seni yang bisa dinikmati lewat penglihatan dan pendengaranatau disebut juga dengan audio visual art, seperti pagelaran wayang, film, dan pertuntukkan musik.
Selain
itu,pembagian seni sendiri juga terbagi atas beberapa cabang seperti seni rupa,
seni karya dan seni sastra, tergantung dari bentuk dan kegunaannya. Seni rupa
jika ditinjau dari kegunaannya terbagi atas seni rupa murni dan seni rupa
terapan, sedangkan jika ditinjau dari segi bentuk terbagi atas 2 dimensi
(dwimatra) dan 3 dimensi (trimatara) .
2.3 KONSEP KEINDAHAN SENI
Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang
memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar
atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi,
psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah
entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan
dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Keindahan dalam arti luas meliputi keindahan seni, keindahan
alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.Teori keindahan yaitu
menjelaskan mengapa alesannya dan bagaimana keindahan itu. Dalam sejarah
estetika terdapat 2 kelompok teori yang terkenal, yaitu teori obyektif
dan teori subyektif tentang keindahan. Di dalam Teori obyektif berpendapat
bahwa keindahan atau cirri-ciri yang menciptakan nilai estetis adalah sifat
yang memang telah melekat pada benda indah yang bersangkutan, terlepas dari
orang yang mengamatinya . pengamatan seseorang hanyalah menemukan atau
menyingkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama
sekali tidak berpengaruh untuk mengubahnya. Salah satu yang menjadi persoalan
dalam teori ini adalah cirri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda
menjadi indah atau dianggap bernilai estetis. Sedangkan Teori subyektif yaitu ciri-ciri
yang menciptakan keindahan pada sesuatu benda sesungguhnya tidak ada. Yang ada
hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
Adanya keindahan ini semata-mata tergantung pada pencerapan dari pengamat. Jika
dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetis, hal ini diartikan bahwa
seseorang pengamat memperoleh suatu pengalaman estetis sebagai tanggapan
terhadap benda itu.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.
3.2 KRITIK DAN SARAN
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus
hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan
merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu
sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan
hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan,
bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.Maka dari
itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetap
berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia.
DAFTAR PUSTAKA
- googleweblight.com/?lite_url=http://iffadewi017.blogspot.co.id/2012/07/seni-rupa-zaman-prasejarah-dan-hindu-di.html%3Fm%3D1&lc=id-
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perdiode_senirupa_modern_Indonesia
- http://psrpgsdstkippgritulungsgung.blogspot.co.id/2015/09/pendidikan-seni-rupa-dan-kerajinan-pgsd.html?m=1
No comments:
Write komentar