Pada zaman dahulu kala di
Desa Krapyak ada sebuah hutan yang bernama Hutan Glagah Wangi. Hutan yang
sangat besar dan dihuni setan dan iblis-iblis jahat. Tidak ada seorangpun yang
berani kesitu dan mengalahkan Ratu Setan. Ada salah seorang yang sangat sakti,
dan berani mengalahkan Ratu Setan. Orang yang sakti itu bernama Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga adu kepintaran dan kesaktian dengan Ratu Setan.
Akhirnya setan itu kalah,
dan setan-setan pindah, karena Sunan Kalijaga berhasil mengalahkan Ratu Setan.
Hutanpun menjadi kosong, hanya ada daun-daun kering yang tercecer di hutan itu.
Karena hutan itu kosong, hutan itu dipakai untuk dijadikan perang Pasukan
Bintoro dan Pasukan Raja Pahit. Gara-gara dipakai untuk peperangan daun-daun
berbunyi, dan bersuara kemprapyak “krepyak-krepyak !!!” Orang-orang dizaman itu
berkata “Ow besok ono zaman anyar, iki
bakal dadi Desa Krapyak”.
Terdapat gunung yang
tidak jadi. Dulunya ada wali yang masuk ke hutan glagah wangi untuk membuat
gunung. Lalu ada suara orang lagi numbuk. Gara-gara ada suara orang numbuk itu,
gunungpun tidak jadi. Karena wali sudah berjanji jangan ada yang tahu kalau
wali sedang membuat gunung. Maka dari itu gunung dinamai gunung wurung (tidak
jadi). Dan wali mengatakan “Isuk-isuk wis ono sing tangi (numbuk) ow sok bakale
prawan-prawan, kawine nek wis tuwo”.
No comments:
Write komentar